Dompet Dhuafa Lampung Bantu Erwin, Pria Paruh Baya yang Hidup dengan Katup Jantung Buatan

Dompet Dhuafa Lampung Bantu Erwin, Pria Paruh Baya yang Hidup dengan Katup Jantung Buatan

Metro–Erwin (44), ayah dari 3 anak dan tulung punggung keluarga terkena serangan jantung mendadak pada tahun 2015 yang lalu. Setelah di diagnosis, dokter berkata bahwa 2 katup jantung Erwin sudah tidak berfungsi.

Dokter merekomendasi Erwin untuk operasi dan menggantinya dengan katup jantung buatan. Biaya operasinya mencapai miliaran rupiah. Akhirnya membuat Erwin menjual seluruh aset dan harta bendanya.

Pasca operasi, hidupnya berubah 180 derajat. Kini Erwin hidup dengan katup jantung buatan. Ia tidak memiliki pekerjaan, rumah dan harus mengonsumsi obat seumur hidupnya.

Dengan kondisi jantungnya yang tidak bisa kelelahan, sejak tahun 2017, Erwin tidak lagi bekerja. Kini ia hanya mengandalkan bantuan dari teman, keluarga dan tetangga.

Sementara itu istri Erwin membuka usaha jahit rumahan. Sesekali sang istri mendapatkan pelanggan dan penghasilan untuk membeli kebutuhan sehari-hari.

Pendapatan ini, tidak mencukupi kebutuhan pokok, kebutuhan sekolah anak dan biaya obat Erwin yang tidak tercover oleh BPJS.

Dompet Dhuafa Lampung memberikan dukungan berupa bantuan uang tunai untuk Erwin dan keluarga pada (1/8).

Baca Juga: Hidup dengan Balon di Jantungnya, Dompet Dhuafa Lampung Bantu Penyembuhan Zhafran

Baca Juga:Dompet Dhuafa Lampung Bantu Kebutuhan Sekolah Syifa

Ketika disambangi di kediamannya, Erwin mengucapkan terima kasih dan bersyukur atas bantuan yang telah diberikan.

“Alhamdulillah terima kasih Dompet Dhuafa Lampung atas bantuannya. Saya sudah bingung mau mencari pertolongan kemana. Selama ini selalu meminta bantuan pada teman, keluarga dan lainnya. Semoga berkah untuk para donatur,” ucap Erwin.

Hidup dengan Balon di Jantungnya, Dompet Dhuafa Lampung Bantu Penyembuhan Zhafran

Dompet Dhuafa Lampung–Dompet Dhuafa Lampung memberikan bantuan kepada para mustahik yang membutuhkan. Diantaranya yakni Zhafran (4), yang memiliki penyakit kelainan jantung yang sudah parah. Di jantungnya terdapat cairan, bahkan kini sudah merendam seluruh bagian jantungnya. Akibatnya mata dan perutnya membengkak.

Ia saat ini sudah 2 kali menjalani operasi. Namun hingga saat ini belum ada titik terang kesembuhan. Kini Zhafran harus di rujuk ke RS. Harapan Kita di Jakarta untuk memasang balon di jantung. Tujuannya agar cairan yang ada tidak menutupi dan merendam jantungnya.

Sementara Ayah Zhafran bekerja sebagai buruh. Pendapatannya sehari-hari tak mencukupi, apalagi untuk biaya pengobatan Zhafran.

Hal ini semakin parah dengan kondisi yang harus pergi untuk kontrol atau operasi di Jakarta. Sehingga tidak dapat bekerja dan tidak ada pemasukkan yang mengharuskan meminjam uang ke orang lain demi kesembuhan sang buah hatinya.

Berkat program Layanan Mustahik Dompet Dhuafa Lampung, Zhafran mendapat bantuan uang tunai untuk meringankan biaya kesembuhannya pada (06/08).

Baca Juga: Dompet Dhuafa Lampung Bantu Kebutuhan Sekolah Syifa

Baca Juga: Dompet Dhuafa Lampung Bantu Tukang Becak Penderita Tumor Ganas

Wahyuni (41), ibu Zhafran mengucapkan terima kasih kepada para donatur Dompet Dhuafa Lampung.

“Terima kasih karena sudah menunaikan zakatnya untuk kami yang membutuhkan. Kami bersyukur atas bantuan yang dialurkan oleh Dompet Dhuafa Lampung. Semoga rezekinya dilipatgandakan oleh Allah SWT,” harapnya.

Dompet Dhuafa Lampung Bantu Kebutuhan Sekolah Syifa

Dompet Dhuafa Lampung Bantu Kebutuhan Sekolah Syifa

Lampung Utara–Syifa Gusma (15) tinggal bersama 2 adiknya yang salah satunya memiliki kelainan jiwa. Mereka tinggal bersama neneknya (57) yang hidupnya sebatang kara di Kotabumi, Lampung Utara.

Syifa beserta 2 adiknya merasakan pahitnya kehidupan di usia yang masih belia. Ayah kandungnya meninggalkan mereka ketika sang ibunda telah meninggal.

Saat ini mereka menjalani kehidupan yang serba kesulitan. Karena tidak ada yang dapat mencari nafkah. Sang Nenek sudah tua dan kesulitan untuk bekerja.

Untuk kebutuhan sehari-hari, mereka mengandalkan bantuan dari tetangga dan masyarakat sekitar  yang merasa iba dengan kondisi kehidupan mereka.

Namun ditengah pahitnya kehidupan, Syifa dan adiknya bersyukur karena masih memiliki sang nenek yang merawatnya hingga saat ini.

Untuk kebutuhan sekolah pun Syifa sangat kesulitan. Di tahun ajaran baru ini, Syifa memerlukan baju dan peralatan sekolah yang baru.

Baca Juga: Minum Obat 9 kali sehari, Dompet Dhuafa Lampung Bantu Kesembuhan Annisa

Baca Juga: Dompet Dhuafa Lampung Bantu Ridho, Anak Penyintas Kelainan Jantung

Setelah mendapatkan informasi tersebut, Dompet Dhuafa Lampung langsung menuju kerumah Syifa dan keluarga untuk memberikan bantuan kepada mereka berupa uang tunai untuk kebutuhan sekolah dan kebutuhan sehari-hari pada (25/07).

Nurhayati, nenek dari Syifa Gusma terisak tangis saat menerima bantuan dari Dompet Dhuafa Lampung.

“Terimakasih banyak ya dek, sudah peduli dengan keadaan kami, sudah membantu kami yang kesusahan ini, semoga amal perbuatan baik kalian mendapatkan kebaikan rezekinya, Aamiin,” ucap beliau.

Minum Obat 9 kali sehari, Dompet Dhuafa Lampung Bantu Kesembuhan Annisa

Minum Obat 9 kali sehari, Dompet Dhuafa Lampung Bantu Kesembuhan Annisa

Bandar Lampung– Annisa, gadis belia berusia 10 tahun berjuang melawan penyakit kelainan jantung bawaan.

Setiap hari Annisa harus meminum obat sebanyak 9 kali setiap harinya agar bisa melakukan kegiatan seperti manusia normal pada biasanya.

Bahkan di sekolah pun Annisa tidak dapat mengikuti mata pelajaran seperti olahraga karena fisiknya yang lemah.

Ayah Annisa bekerja sebagai buruh harian lepas dengan penghasilan 200rb/minggu. Annisa hanya berharap adanya tambahan rezeki untuk kebutuhan berobat dan meringankan beban orang tuanya.

Baca Juga: Dompet Dhuafa Lampung Bantu Tukang Becak Penderita Tumor Ganas

Baca Juga: Dompet Dhuafa Lampung Bantu Ridho, Anak Penyintas Kelainan Jantung

Dompet Dhuafa Lampung hadir membantu Annisa dan orang tuanya pada Senin (27/05) Mereka mengucapkan terimakasih karena terbantu untuk biaya berobat dan yang lainnya.

“Terimakasih banyak atas bantuan Dompet Dhuafa kepada Annisa, semoga Dompet Dhuafa dapat selalu membantu orang-orang yang memang membutuhkan dan semoga Dompet Dhuafa rezekinya lancar dan berkah”, ucap Ernani (30) selaku ibu dari Annisa.

Dompet Dhuafa Lampung Bantu Ridho, Anak Penyintas Kelainan Jantung

Dompet Dhuafa Lampung Bantu Ridho, Anak Penyintas Kelainan Jantung

Bandar Lampung–Di usianya yang baru 5 tahun Ridho divonis oleh Dokter memiliki kelainan pada jantungnya.

Ridho harus berjuang melawan penyakitnya. Ia harus menjalankan operasi dan minum obat seumur hidup agar bisa bertahan hidup.

Jika tidak, ia harus mengganti katup jantung yang harganya sekitar 40-80 Juta. Orang tua Ridho hanya bisa pasrah karena tidak mempunyai uang sebanyak itu.

Baca Juga: Sudah 10 Tahun Idap Penyakit Langka, Dompet Dhuafa Lampung Berikan Bantuan Kepada Ayesha

Baca Juga: Dompet Dhuafa Lampung Bantu Tukang Becak Penderita Tumor Ganas

Saat ini mereka hanya mengikuti anjuran dokter agar Ridho tetap bisa bertahan hidup. Ridho dan orangtuanya harus menempuh 2-3 jam untuk melakukan kontrol di rumah sakit.

Orang tua Ridho bekerja sebagai kuli serabutan yang penghasilannya tidak cukup untuk memenuhi biaya pengobatan dan kebutuhan sehari-hari.

Alhamdulillah, Dompet Dhuafa Lampung memberikan bantuan uang tunai untuk membantu kesembuhan adik Ridho pada senin, (27/05/2024).

“Saya sangat mengucapkan terimakasih banyak kepada Dompet Dhuafa Lampung beserta donatur yang sudah peduli membantu Ridho, berapapun donasinya kami sangat bersyukur dan pasti kami gunakan sebaik-baiknya,” ucap Nur Vaidah (35) sambil terisak terharu.

Dompet Dhuafa Lampung Bantu Tukang Becak Penderita Tumor Ganas

Dompet Dhuafa Lampung Bantu Tukang Becak Penderita Tumor Ganas

Bandar Lampung–Terima bantuan dari Dompet Dhuafa Lampung, tukang becak penderita tumor ganas berharap kesembuhannya.

Sukarman (53) harus melawan penyakit tumor sinonasal ganas stadium 4. Ia harus menahan getir penyakit di masa yang seharusnya menikmati hari tuanya.

Sebelum terkena penyakit tumor, Sukarman sehari-hari bekerja sebagai tukang becak kayuh di Bandar Lampung. Pengahasilan per harinya hanya berkisar 50-100 ribu.

Istri Sukarman bercerita tentang asal mula penyakit tumor sang suami.

“Awal hanya batuk pilek, sudah minum berbagai obat sampai 3 bulan tidak kunjung sembuh. Kemudian cek lagi baru mengetahui bahwa terdapat tumor ketika di rumah sakit,” tuturnya.

Baca Juga: Sudah 10 Tahun Idap Penyakit Langka, Dompet Dhuafa Lampung Berikan Bantuan Kepada Ayesha

Baca Juga: Panen Perdana Ikan Lele di Kandang Maggotin Dompet Dhuafa Lampung

Meski merasakan sakit, awalnya Sukarman tetap menarik becak. namun sakit yang semakin dirasakan membuat dirinya akhirnya memilih beristirahat. Pasalnya, tumor ganas yang dialami Sukarman, membuat sebelah matanya kini menjadi buram dan sulit melihat.

Saat ini, Sukarman sebagai kepala keluarga tidak dapat mencari nafkah untuk keluarganya. Apalagi masih ada 3 anaknya yang masih sekolah.

Sukarman hanya mengharapkan bantuan dari tetangga dan saudaranya untuk bisa memenuhi kehidupan sehari-harinya.

Alhamdulillah, Dompet Dhuafa Lampung turut hadir membantu sebagian kebutuhan Sukarman untuk biaya pengobatan dan kehidupan sehari-harinya pada Senin, (20/05/2024).

“Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Dompet Dhuafa Lampung yang sudah membantu saya. Saya hanya bisa pasrah dengan keadaan saat ini, saya juga minta doa kesembuhannya,” ujar Sukarman.

Kisah Lansia Penjual Balon Keliling, Seharian Hanya Dapat Tiga Ribu Rupiah

Kisah Lansia Penjual Balon Keliling, Seharian Hanya Dapat Tiga Ribu Rupiah

Dompet Dhuafa Lampung – Suarno (57) atau Mbah Nono, lansia penjual balon keliling. Ia berjualan dari pagi hingga petang, namun hanya membawa pulang 3 lembar seribu rupiah.

“Mbah sering gak dapet apa-apa, dek. Kemarin aja laku 3 balon, untung bersih yang mbah dapet 3 ribu perak per satu balon”, cerita Mbah Nono.

Sahabat, begitulah gambaran perjuangan hidup Mbah Nono. Setiap hari, ia berkeliling dengan sepedanya menjajakan balon mainan.

Meski terik panas cuaca tak menyurutkan semangat Mbah Nono. Asalkan tak sakit, Mbah Nono tetap berjualan.
Sejak tahun 1978, Mbah Nono sudah menjadi penjual balon keliling menyisiri Bandar Lampung.

“Zaman dulu, peminat balon masih banyak. Beda sama sekarang, 1 pembeli dalam sehari aja udah terhitung banyak,” cerita Mbah Nono.

Meski hidup penuh keterbatasan, Mbah Nono selalu bersyukur atas rezeki yang Allah SWT berikan padanya. Ia tak pernah lelah berikhtiar menjemput rezeki.

Baca Juga: Kisah Mbah Siti, Lansia yang Berjuang Jualan Gorengan Keliling

Baca Juga: Dompet Dhuafa Lampung Luncurkan Program Maggotin, Inovasi Pendistribusian Ziswaf Solusi Atasi Sampah Organik

Mbah Nono tinggal di gubuk berukuran 1,5 x 3 meter yang berlokasi di daerah Pasir Gintung, Tanjung Karang, Bandar Lampung.

Alhamdulillah, berkat donasi #OrangBaik dan sahabat, Mbah Nono mendapatkan bantuan modal usaha dan juga paket sembako pada Jum’at (06/10).

“Alhamdulillah, sudah rezekinya, kebetulan modal saya juga sudah habis,” ucapnya kepada tim Dompet Dhuafa Lampung.

Mbah Nono mengutarakan terima kasih atas perhatian dan bantuan yang diberikan. Semoga para sahabat donatur senantiasa dilimpahkan rezeki.

Dompet Dhuafa Lampung Bantu Sunar, Buruh yang Lumpuh Usai Jatuh dari Pohon 10 meter

Dompet Dhuafa Lampung Bantu Sunar, Buruh yang Lumpuh Usai Jatuh dari Pohon 10 meter

Dompet Dhuafa Lampung – Sunar (33) adalah seorang buruh nira kelapa. Tahun 2019, menjadi tahun yang kelam baginya. Sunar (33) mengalami kejadian tragis yang membuat hidupnya berubah 180 derajat.

Suatu pagi, sebagai buruh nira kelapa, Sunar pergi kebun untuk mengambil nira kelapa seperti biasanya. Namun naas, pagi itu Ia terjatuh dari pohon kelapa dengan ketinggian +-10 meter.

Sunar sempat tak sadarkan diri. Rekan-rekannya baru mengetahui hal ini 2 jam setelah kejadian. Sunar yang bekerja sendiri dan jarak kebun yang jauh jadi penyebabnya.

Kejadian ini mengakibatkan tulang belakangnya patah dan mengalami kelumpuhan. Agar memperbaiki tulangnya yang patah, Sunar melakukan operasi untuk memasang pen. Namun, tidak ada perkembangan hingga saat ini.

Kondisi ini membuat Ia tidak bisa bekerja dan terpaksa terus terbaring di rumah. Bahkan ia terpaksa untuk memakai kateter urin karena kondisinya ini.

Baca Juga: Dompet Dhuafa Lampung Bantu Korban Kebakaran

Kondisi Sunar buruh nira kelapa
Kondisi Sunar buruh nira kelapa

Saat ini, hanya orangtuanya yang sudah lansia yang merawat Sunar. Ibu Karsi (66) namanya. Karsi tidak hanya merawat Sunar namun juga sang suami, Dulhadi (73) yang sudah mulai pikun dan menderita katarak.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, mereka hanya menunggu bantuan dari tetangga, teman atau meminta pada warga sekitar.

Dompet Dhuafa Lampung Salurkan Bantuan

Rabu (20/9), Alhamdulillah tim Dompet Dhuafa Lampung menyambangi kediaman Sunar dan keluarganya di Abung Selatan, Lampung Utara.

Tim Dompet Dhuafa Lampung bersilaturahmi sekaligus mendistribusikan paket sembako untuk kebutuhan sehari-hari dan juga uang tunai untuk biaya perawatan Sunar.

Distribusi sembako dan uang tunai untuk Sunar buruh nira kelapa

Sunar dan keluarga menyambut dengan haru dan bahagia kedatangan kami. Mereka mengucapkan terima kasih banyak atas perhatian dan bantuan yang diberikan oleh Dompet Dhuafa Lampung.

“Alhamdulillah, terimakasih atas bantuannya. Kami hanya mengandalkan orang-orang baik saat ini, karena sudah tidak adalagi  yang bisa bekerja, Bapak kondisinya sudah seperti itu, saya begini kondisinya, Ibu juga udah tua udah gak bisa kerja lagi,” ucap Sunar dengan haru.

Sunar dan keluarga tak luput untuk mendoakan tim Dompet Dhuafa Lampung dan para donatur. “Semoga diberikan kesehatan dan dilancarkan rezekinya untuk kalian dan para donatur,” ungkap Sunar berdoa.